GimoAdi.Blogg
Image by Cool Text: Free Logos and Buttons - Create An Image Just Like This

Cari Situs

Minggu, 29 April 2012

Epilepsi


 
Definisi
Epilepsy : Kumpulan gejala & tanda klinis yang muncul akibat gangguan fungsi otak secara intermittendan terjadi oleh lepas muatan listrik abnormal dari neuron secara paroksismal, dengan berbagai etiologi.Bangkitan Epilepsy : manifestasi klinis yang serupa dan berulang secara paroksismal yang diakibatkanoleh hiperaktivitas listrik sekelompok sel saraf di otak yang spontan, dan bukan disebabkan oleh suatu penyakit otak akut ( unprovoked ).

Epidemiologi :
40 – 70/100.000 penduduk Anak , orang tua >> dewasa muda
Patofisiologi :
1)    Altered neurotransmitter balance
-                       Increased glutamate ( excitatory )
-                      Decreased GABA ( inhibitory )
-                      Altered neuromodulator activity
2)    Altered ionic homeostasis – K, Ca, Chloride
3)    Rearrenged neuronal circuits    
     Loss of inhibitory synapses
-                     Overgrowrth of excitatory synapses
-                     Simplified circuits that improved neuronal synchronization
Etiologi :
-      Idiopatik : 77% ( tidak diketahui penyebabnya, predesposisi genetik )
-      Simptomatik : trauma, infeksi, kongenital, gangguan pembuluh darah otak 
-      Kriptogenik : ( dianggap simptomatik tetapi penyebab tak diketahui )
Klasifikasi Bangkitan Epilepsy :
Bentuk klinis, penyebab, usia, EEG, kelainan anatomiILAE 1981ILAE 1989
 
ILAE 1981
ILAE 198
Generalised seizure :
Absence seizure, myoklonik, klonik, atonik, tonik, tonik- klonik
Local epilepsy & syndrom
- Idiopathic : Benign Rolandy Epilepsy, benign childhoodepilepsy with occipital paroxysm
- Symptomatic : epilepsy lobus temporal,dan lain-lain
- Cryptogenic
Partial seizure : motorik,somatosensorik,autonomik,psikis
Generalized epilepsy & syndrom
- Idiopathic : Benign neonatal convulsion, Benignmyoclonic epilepsy in infancy, Juvenile absence, dan lain-lain
- Cryptogenic : West syndrom, lennox gastaut syndrom, myoclonic absence dan lain-lain
- Simptomatic
Complex partial seizure :Partial seizure diikuti gangguan kesadaran /automatism
Undetermined
- Severe myoclonic epilepsy in infancy
- Landau kleffner epilepsy
Secondary generalized seizure :
- Simple partial seizure → generalized seizure
- Complex partial seizure generalized → seizure
- Simple & Complex partial seizure → generalized seizure
Special syndrom
- Febril convulsion
- Acute metabolic/toxic

Uraian :
ILAE 1981
ILAE 198
Parsial sederhana/simple partial :
klinis motorik, sensoris, otonom,psikis
Bangkitan umum tonik,klonik, atonik: jarang,hilang kesadaran,terjatuh dan terlihat perub tonus otot
Partial seizure : motorik,somatosensorik,autonomik,psikis
Generalized epilepsy & syndrom
- Idiopathic : Benign neonatal convulsion, Benignmyoclonic epilepsy in infancy, Juvenile absence, dan lain-lain
- Cryptogenic : West syndrom, lennox gastaut syndrom, myoclonic absence dan lain-lain
- Simptomatic
Parsial kompleks :
§ Gg kesadaran Berupa :
1.    simple parsial → diikuti bangkitan lena
2.    bangkitan lena → diikuti automatism
§ Diikuti automatism yang stereotipi( ngunyah, tertawa, nelan )
Bangkitan umum tonik –klonik : seringFase prodormal : jeritan,sentakan mioklonik Fase tonik : 10-30”,hilang kesadaran, px kakuFase Klonik : 10-60” kedua lengan & tungkaikejang, px mendengkur, mulut berbusaFase Flaccid : lemas dan bingung
Secondary generalized seizure :
- Simple partial seizure → generalized seizure
- Complex partial seizure generalized → seizure
- Simple & Complex partial seizure → generalized seizure
Special syndrom
- Febril convulsion
- Acute metabolic/toxic
Bangkitan umum absence/petit malGangguan kesadaran beberapa detik, px diam , pemulihan segera terjadi segera (tanpa rasa bingung)

Bangkitan umum mioklonik :Kontraksi beberapa otot singkat

  
           
Tiga langkah Dx epilepsy :
1.Kejadian yang bersifat paroksismal → bangkitan epilepsy/bulan
2.Tentukan jenis bangkitan epilepsy
3.Tentukan etiologi, sindrom epilepsi
Anamnesa :
Ø Bentuk bangkitan
Ø Gejala sebelum, sewaktu, dan setelah bangkitan
Ø Suasana waktu bangkitan terjadi
Ø Waktu, lama
Ø Apakah bentuk bangkitan sama/stereotipik ?
Ø Faktor pencetus
Ø Usia pertama kali mengalami bangkitan
Ø Defisit neurologis-Riwayat perinatal dan perkembangan
Ø Riwayat penyakit dahulu (trauma, infeksi otak dll)
Ø Riwayat keluarga menderita penyakit serupa
Ø Riwayat pengobatan sebelumnya
Ø Apakah ada saksi mata ?
Pemeriksaan fisik 
·      Pemeriksaan umum dan neurologis
Pemeriksaan penunjang
·      EEG ( Elektroensefalografi ) : membantu menegakkan dx, prognosis, letak fokus epilepsy, pertimbangan penghentian obat anti epilepsi
·      CT Scan dan MRI : bangkitan pertama dengan dugaan lesi struktural, perubahan bentuk bangkitan, defisit neurologi fokal, bagkitan pertama usia >25 tahun
·      Laboratorium : darah lengkap, elektrolit, gula darah, fungsi hati , fungsi ginjal, kadar obat dalam plasma
Tujuan terapi : tercapainya kualitas hidup optimal px epilepsy
Indikasi pengobatan dan pemilihan OAE :
1.    Kejang epileptic berulang
2.    Kejang tanpa rangsangan
3.    Status epilepsy
4.    Kejang dengan factor resiko ( lesi structural, kel EEG, kejang parsial, riwayat keluarga kejang )
Pemilihan OAE
-      Jenis kejang
-      Efek samping
-      Interaksi obat
-      Harga obat
-      Compliance

Cara kerja OAE

 
 
Penghentian OAE :
1.    Bertahap ( 25% dosis awal)
2.    Persetujuan keluarga
3.    Bebas serangan selama 2 tahun
4.    Jika > satu OAE , dihentikan dahulu obat tambahan
Indikasi & criteria bedah : intraktabel, IQ >70 thn, <45 thn, -kel psikiatrik, -k.i pembedahan
Diagnosis banding :
Anak : sinkop,migren,serangan panic, vertigo, hipoglikemia, takut
Dewasa :Sinkop, TIA, psikogenik, panic, iskemik vertebrobasiler,gg tidur, hipoglikemi

Status Epilepsy 
Definisi :
Bangkitan epilepsy yang berlangsung terus menerus/berulang dengan/tanpa pemulihankesadaran, selama periode 5 menit atau lebih
Pencetus : kelelahan, penyakit berat, penggunaan OAE tak sesuai aturan, interaksi obat, alcohol
Prinsip penanganan Status Epilepsy
1.    Stabilisasi px, ABC
2.    Hentikan bangkitan & cari etiologi
3.    Cegah bangkitan berulang
4.    Setelah >60’ belum teratasi/refrakter → ICU
Tahap
Tx Umum
Tx OAE
Premonitoring (0 – 10 menit)
A: Amankan jalan nafas, cardiorespirasi
Diazepam 0,2 mg/kg, kec 5mg/menit, i.v
Awal (0 – 30 menit)
Akses vena,glukosa,tiamin, persiapan transfer ICU
Phenitoin 15 – 20 mg/kb, kec <50mg/mnt
Phenobarbital,klonazepam
Lanjut (30-60 menit )
Mencari etiologi, koreksi kx
Phenitoin
Refrakter ( >60 menit )
ICU, EEG,ECG,TIK
Tiopentol,Propofol