Tahun 1961 satu tim ahli dunia yang
terdiri atas, dokter, spesialis membaca, ahli bedah otak dan psikolog
mengadakan penelitian “Bagaimana otak anak-anak berkembang?”. Hal ini kemudian
berkembang menjadi satu informasi yang mengejutkan mengenai bagaimana anak-anak
belajar, apa yang dipelajari anak-anak, dan apa yang bisa dipelajari anak-anak.
Hasil penelitian juga mendapatkan,
ternyata anak yang cedera otak-pun dapat membaca dengan baik pada usia tiga
tahun atau lebih muda lagi. Jelaslah bahwa ada sesuatu yang salah pada apa yang
sedang terjadi, pada anak-anak sehat, jika di usia ini belum bisa membaca.
Penelitian
tentang Otak Anak
Bagi otak tidak ada bedanya apakah
dia ‘melihat’ atau ‘mendengar’ sesuatu. Otak dapat mengerti keduanya dengan
baik. Yang dibutuhkan adalah suara itu cukup kuat dan cukup jelas untuk
didengar telinga, dan perkataan itu cukup besar dan cukup jelas untuk dilihat
mata sehingga otak dapat menafsirkan. Kalau telinga menerima rangsang suara,
baik sepatah kata atau pesan lisan, maka pesan pendengaran ini diuraikan menjadi
serentetan impuls-impuls elektrokimia dan diteruskan ke otak yang bisa melihat
untuk disusun dan diartikan menjadi kata-kata yang dapat dipahami.
Begitu pula kalau mata melihat
sebuah kata atau pesan tertulis. Pesan visual ini diuraikan menjadi serentetan
impuls elektrokimia dan diteruskan ke otak yang tidak dapat melihat, untuk
disusun kembali dan dipahami. Baik jalur penglihatan maupun jalur pendengaran
sama-sama menuju ke otak dimana kedua pesan ditafsirkan otak dengan proses yang
sama.
Dua
faktor yang sangat penting dalam mengajar anak :
1.
Sikap dan pendekatan orang tua
Syarat
terpenting adalah, bahwa diantara orang tua dan anak harus ada pendekatan yang
menyenangkan, karena belajar membaca merupakan permainan yang bagus sekali.
Belajar
adalah :
-
Hadiah, bukan hukuman
-
Permainan yang paling menggairahkan, bukan bekerja
-
Bersenang-senang, bukan bersusah payah
-
Suatu kehormatan, bukan kehinaan
2.
Membatasi waktu untuk melakukan
permainan ini sehingga betul-betul singkat. Hentikan permainan ini sebelum anak
itu sendiri ingin menghentikannya.
Bahan
yang sesuai:
a.
bahan-bahan dibuat dari kertas putih yang agak kaku (karton poster)
b.
kata-kata yang dipakai ditulis dengan spidol besar
c.
tulisannya harus rapi dan jelas, model hurufnya sederhana dan konsisten
Tahap-tahap
mengajar:
1.
TAHAP PERTAMA : (perbedaan
penglihatan)
Mengajarkan
anak anda membaca dimulai menggunakan hanya lima belas kata saja. Jika anak
anda sudah mempelajari 15 kata ini, dia sudah siap untuk melangkah ke
perbendaharaan kata-kata lain.
-
Ukuran karton : tinggi 15 cm,
panjang 60 cm
-
Ukuran huruf, tinggi 12,5 cm dan
lebar 10 cm, serta setiap huruf berjarak kira-kira 1,25 cm
-
Huruf berwarna merah
-
Gunakan huruf kecil (bukan huruf
kapital)
-
Buatlah hanya 15 kata, misal : IBU
(UMMI/MAMA/BUNDA), BAPAK (ABI/PAPA/AYAH)
-
Ke-15 kata-kata pertama harus
terdiri dari kata-kata yang paling dikenal dan paling dekat dengan
lingkungannya yaitu nama-nama anggota keluarga, binatang peliharaan, makanan
kesukaan, atau sesuatu yang dianggap penting untuk diketahui oleh sang anak.
a.
Hari
Pertama
Gunakan
tempat bagian rumah yang paling sedikit terdapat benda-benda yang dapat
mengalihkan perhatian, baik pendengarannya maupun penglihatannya. Misalnya,
jangan ada radio yang dibunyikan.
Ø
Tunjukkan kartu bertuliskan IBU/AYAH
atau yang lain
Ø
Jangan sampai ia dapat menjangkaunya
Ø
Katakan dengan jelas ‘ini bacaannya
IBU/AYAH’
Ø
Jangan jelaskan apa-apa
Ø
Biarkan dia melihatnya tidak lebih
dari 1 detik
Ø
Tunjukkan 4 kartu lainnya dengan
cara yang sama
Ø
Jangan meminta anak mengulang apa
yang anda ucapkan
Ø
Setelah kata ke-5, peluk, cium
dengan hangat dan tunjukkan kasih sayang dengan cara yang menyolok
Ø
Ulangi 3 kali dengan jarak paling
sedikit 1,5 jam
b.
Hari
Kedua
Ø
Ulangi pelajaran dasar hari pertama
3 kali
Ø
Tambahkan lima kata baru yang harus
diperlihatkan 3 kali sepanjang hari kedua. Jadi ada 6 pelajaran
Ø
Jangan lupa menunjukkan rasa bangga
anda\
Ø
Jangan lakukan test, belum waktunya
!
c. Hari
Ketiga
Ø
Lakukan seperti hari ke-2
Ø
Tambahkan lima kata baru seperti
hari kedua sehingga menjadi 9 pelajaran
d.
Hari
keempat, kelima, keenam ulangi seperti hari ketiga tanpa menambah kata-kata
baru.
e.
Hari
Ketujuh
Beri
kesempatan pada anak untuk memperlihatkan kemajuannya:
Ø
Pilih kata kesukaannya
Ø
Tunjukkan kepadanya dan ucapkan
denga jelas ‘ini apa?’
Ø
Hitung dalam hati sampai sepuluh,
Jika anak anda mengucapkan, pastikan anda gembira dan tunjukkan kegembiraan
anda Jika anak anda tidak memberikan jawaban atau salah, katakan dengan gembira
apa bunyi kata itu dan teruskan pelajarannya.
Ancaman
Kebosanan
adalah satu-satunya ancaman. Jangan sampai anak menjadi bosan. “Mengajarnya
terlalu lambat akan lebih cepat membuatnya bosan daripada mengajarnya terlalu
cepat”
Pada
tahap pertama ini, dua hal luar biasa telah anda lakukan :
-
Dia sudah melatih indera
penglihatan, dan yang lebih penting : dia telah melatih otaknya cukup baik
untuk dapat membedakan bentuk tulisan yang satu dengan yang lainnya.
-
Dia sudah menguasai salah satu
bentuk abstraksi yang paling luar biasa dalam hidupnya: dia dapat membaca
kata-kata. Hanya ada satu lagi abstraksi besar harus dikuasainya, yaitu
huruf-huruf dalam abjad.
2.
TAHAP KEDUA : (kata-kata diri)
Kita
mulai mengajarkan anak membaca dengan menggunakan kata-kata ‘diri’ karena anak
memang mula-mula mempelajari badannya sendiri.
Ø Ukuran
karton 12,5 tinggi dan 60 cm panjang
Ø Ukuran
huruf 10 cm tinggi dan 7,5 cm lebar dengan jarak 1 cm
Ø Huruf
dan warna seperti tahap pertama\
Ø Buat
20 kata-kata tentang dirinya, misalnya: tangan kaki gigi jari kuku lutut mata
perut lidah pipi kuping dagu dada leher paha siku hidung jempol rambut bibir
Ø Dari
3 kelompok kata masing-masing 5 kata di tahap awal, ambil masing-masing 1 kata
lama dan tambahkan dengan 1 kata baru di tahap kedua
Ø Dari
20 kata baru pada tahap kedua, ambil 10 kata dan jadikan 2 kelompok kata
masing-masing 5 kata
Ø Jadi
sekarang anda memiliki:
-
3 kelompok kata dari tahap pertama yang sudah ditambah kata-kata baru
-
2 kelompok kata baru dari tahap kedua
-
total 5 kelompok kata = 25 kata
Ø Lakukan
seperti tahap pertama
Ø Setelah
5 hari ganti 1 kata dari masing-masing kelompok dengan kata baru, sehingga anak
mempelajari 5 kata baru.
Ø Setelah
itu setiap hari ganti 1 kata lama dari masing-masing kelompok data dengan 1
kata baru. Dengan demikian setiap hari anak belajar 5 kata baru masing-masing
satu dalam setiap kelompok kata, dan 5 kata lama diambil setiap harinya.
TIPS :
1.
Usahakan jangan ada 2 kata yang
dimulai dengan yang sama secara berurutan, misalnya ‘lidah’ dengan ‘lutut’
2.
Anak-anak usia 6 bulan sudah bisa
diajarkan. Lakukan dengan cara yang persis sama kalau anda mengajarnya
berbicara
3.
Ingat, membaca bukan berbicara
4.
Usaha mengajar bayi membaca dapat
membaca dapat mempercepat berbicara dan memperluas perbendaharaan kata.
3.
TAHAP KETIGA : (kata-kata ‘rumah’)
Sampai
tahap ini, baik orang tua maupun anak harus melakukan permainan membaca ini
dengan kesenangan dan minat besar. Ingatlah bahwa anda sedang menanamkan cinta
belajar dalam diri anak anda, dan kecintaan ini akan berkembang terus sepanjang
hidupnya. Lakukan permainan ini dengan gembira dan penuh semangat.
a.
Ukuran karton 7,5 cm tinggi dan 30
cm panjang
b.
Ukuran huruf 5 cm tinggi dan 3,5 cm
lebar dengan jarak lebih dekat
c.
Huruf dan warna seperti tahap tahap
kedua
d.
Terdiri dari nama-nama benda di
sekeliling anak serta lebih dari 2 suku kata, misalnya: kursi, meja, dinding,
lampu, pintu, tangga,jendela, dan lain-lain
e.
Gunakan cara pada tahap kedua dengan
setiap hari menambah
f.
kata baru dari tahap ke tiga
g.
Setelah kata benda, masukkan kata
milik, misalnya: piring, gelas,topi, baju, jeruk, celana,sepatu, dan lain-lain.
h.
Setelah itu masukkan kata perbuatan,
misalnya: duduk,berdiri, tertawa, melompat, membaca, dan lain-lain
i.
Pada tahap kata perbuatan , agar
lebih menarik, sambil menunjukkan kata tersebut, anda praktekkan sambil
katakana ‘Ibu melompat’, ‘kakak melompat’, dsb
4.
TAHAP KEEMPAT :
a.
Ukuran kartu 4 cm tinggi dan 20 cm
panjang
b.
Ukuran huruf 5 cm
c.
Huruf kecil, warna hitam
d.
Tunjukkan kata demi kata seperti
tahap sebelumnya lalu gabungkan misalnya ‘ini’ dan kata ‘bola’ menjadi ‘ini
bola’.
e.
Lakukan beberapa kata beberapa kali setiap
hari.
5.
TAHAP KELIMA : (susunan kata dalam
kalimat)
a.
Pilihkan buku sederhana dengan
syarat :
-
Perbendaharaan kata tidak lebih dari
150 kata Jumlah kata dalam 1 halaman tidak lebih dari 15-20 kata
-
Tinggi huruf tidak kurang dari 5 masing-masing
-
Sedapat mungkin teks dan gambar
terpisah.
-
Carilah yang mendekati persyaratan
tersebut
b.
Salinlah kata-kata yang ada setiap
halaman tersebut ke dalam satu kartu kira-kira ukuran 1 kertas A4. Huruf hitam,
ukuran tinggi huruf 2,5 cm. Jumlah kartu ’susunan kata-kata’ sama dengan jumlah
halaman buku. Ukuran kartu harus sama walaupun jumlah kata tidak sama. Sekarang
anda sudah mempunyai kartu-kartu dengan kata-kata yang ada dalam setiap halaman
buku yang akan dibaca anak. Lubangi sisi kartu-kartu untuk dijilid menjadi sebuah
buku yang isinya sama namun ukurannya lebih besar.
c.
Bacakan kartu demi kartu
pelan-pelan, sehingga anak belajar kalimat demi kalimat.
d.
Bacakan dengan ekspresi sesuai
dengan kalimat bacaan.
e.
Lakukan secara rutin, minimal 5
kartu sebanyak 3 kali selama 5 hari.
f.
Ketika membaca kartu pada hari
lainnya, kartu yang lama sebaiknya diulang. Setelah selesai kartu-kartu dibaca,
simpanlah beurutan di dalam sebuah map atau dibinding deperti buku.
g.
Pada saat selesai 1 buku, berilah
ijazah yg ditandatangani ibu, yg menyatakan bahwa pada hari ini, tanggal ini,
pada usia anak sekian, telah selesai dibaca buku ini.
6.
TAHAP KEENAM : (susunan kata dalam
kalimat)
Pada
tahap ini, anak sudah siap membaca buku yg sebenarnya, karena dia sudah 2 kali
melakukan hal itu. Perbedaan ukuran huruf dari 5 cm (Tahap 4), 2,5 cm (Tahap 5)
dan 5 mm (Tahap 6 ini) adalah sangat berarti khususnya bagi anak yang masih
sangat muda, karena itu juga berarti anda membantu mendewasakan dan memperbaiki
indera penglihatannya.
Kunci
Keberhasilan
Ø
Jangan membosankan anak
Ø
Jangan memaksa anak
Ø
Jangan tegang
Ø
Jangan mengajarkan abjad terlebih
dahulu
Ø
Bergembiralah
Ø
Ciptakan cara baru
Ø
Jawablah semua pertanyaan anak\
Ø
Berilah buku bacaan yang bermutu
Penutup
Pada dasarnya anak memiliki
kemampuan yang luar biasa, khususnya pada usia yg semakin kecil. Hanya
diperlukan perhatian, kemauan,ketekunan serta yang utama kasih sayang orangtua
untuk membuatnya mampu mengeluarkan potensinya yg luar biasa tsb.
Keinginan orangtua pada umumnya
adalah :
1.
Menginginkan anak mereka bahagia di
dalam hidupnya dengan menjadikan anak mereka tangguh dan siap bersaing.
2.
Untuk itu dibutuhkan anak yg cerdas
baik rasional maupun emosional serta rasa ingin tahu yang besar.
3.
Anak dapat diketahui rasa ingin
tahunya yang besar dari banyaknya pertanyaan yg diajukannya.
4.
Untuk memuaskan rasa ingin tahunya,
anak harus dibimbing supaya suka membaca.
5.
Agar anak suka membaca, dibutuhkan
kemampuan membaca dan sarana untuk membaca yang tidak lepas dari buku.
Jadi, dengan buku yg merupakan
“JENDELA ILMU”, anak akan mampu membuka cakrawala kehidupan masa depannya
dengan keceriaan. (Ikatan Dokter Indonesia)
“Selamat berkarya untuk anak-anak
tercinta !”
Sumber: Buku “Men gajar Bayi
Membaca” - Glenn Doman