GimoAdi.Blogg
Image by Cool Text: Free Logos and Buttons - Create An Image Just Like This

Cari Situs

Kamis, 04 Desember 2014

Mendapatkan Uang Di Internet dari BitCoin

Buat anda yang belum kenal dengan BitCoin pasti akan bertanya-tanya benarkah kita bisa mendapatkan uang hanya dengan membuka situs atau iklan tetentu ?. Naah...untuk mengetahui jawabannya mari kita ulas sedikit tentang BitCoin ini.

Apakah Bitcoin itu?

 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxEcq3NF8ME6f8qRkzZrPWWihD3Q34Fd6hKMyvlGKyaIqd1RyrKGOHXEqKOvWcpWoyRUUB_ovk5h7abgd9DlqoOubsU9tnyS-9ixiCLRGhfHlA6IANWs2zaaGKcyGmHpW1539MjzYy2cI/s1600/bitcoins-rise.jpeg-1280x960.jpg

Setiap buka facebook, pasti di timeline yang muncul berita tentang Bitcoin, membuat kita jadi penasaran apa sih bitcoin itu?

Mengenal Bitcoin

Sebagai seorang blogger atau apalah pasti sobat mengenal yang namanya alat pembayaran elektronik, semisalpaypal, payza, perfectmoney, dll. Bitcoin pun merupakan salah satu alternatif media pembayaran elektronik, artinya sobat tidak memegang secara fisik uangnya, jadi uangnya merupakan uang virtual, eits tapi walau virtual, uang di bitcoin dapat ditukar menjadi uang nyatadalam bentuk US Dollar maupun Rupiah.
Waktu awal launching tahun 2009 harga 1 BTC seharga 0.30$ atau sebesar Rp 3000. Dan saat ini harga 1 BTC seharga mencapai 1.017$ per 1 BTC atau senilai Rp 10 juta lebih. Peningkatan yang drastis...... itu pun di dapatkan tanpa modal sepeserpun, asalkan mengetahui caranya.

Cara Kerja Bitcoin 

Bitcoin merupakan implementasi pertama dari konsep uang kripto (crypto-currency), dimana pengontrolan, penerbitan dan transaksi uangnya diatur oleh Kriptografi. Kriptografi merupakan ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan atau kerahasiaan dari informasi.

Bitcoin disebut mata uang ter-desentralisasi, yang artinya tidak ada suatu orang, badan atau negara tertentu yang bertindak sebagai pengontrol mata uang ini. Hal ini memang sejak awal desain oleh penciptanya untuk menghindari dari pengaruh politik dan monopoli bank.
Informasi kepemilikan uang yang berupa kode tertentu dapat disimpan dalam berbagai media, baik itu berupa file di komputer lokal, handphone,flashdisk , ataupun dalam media lainnya. Informasi kepemilikan ini disebut sebagai wallet (dompet).
 
Setiap orang dapat memiliki wallet yang jumlahnya tak terbatas tanpa dikenai biaya pembuatan, koneksi Internet ataupun proses registrasi. Di dalam wallet ini terdapat kode ter-enkripsi untuk mendapatkan data historis transaksi dari jaringan Internet, dengan membaca data ini, pemilik dapat mengetahui berapa banyak uang yang tersimpan didalam wallet yang dimilikinya.
Setiap wallet memiliki nama atau alamat yang disebut dengan bitcoin-address atau cukup address. dengan menggunakan alamat ini seseorang dapat melakukan transaksi Bitcoin seperti layaknya mengirim atau menerima sms/email. Address ini merupakan deretan huruf alfa-numerik sepanjang 34 karakter, contohnya : 1UsrTKRpKKBohxoJiK5LG6UgAipkTKpmt
Terdapat berbagai macam layanan website (salah satunya mtgox.com) yang menyediakan jasa penukaran uang tradisional (seperti US$ dan mata uang lainnya) kepada Bitcoin, sehingga melalui website ini pengguna dapat membeli atau menjual bitcoin sesuai dengan nilai tukar Bitcoin saat itu.
Nilai tukar Bitcoin terhadap US$ saat tulisan ini dibuat adalah 1017 US$ per 1 BTC, pada saat awal dikembangkan kira-kira tahun 2009, bitcoin memiliki nilai tukar yang sangat kecil, dimana ketika itu seseorang pernah bertransaksi dengan mengeluarkan hingga 10000 BTC untuk dapat Pizza, coba bayangkan jika ditukar sekarang? Pabrik pizzanya pun dapat dibeli!
Bagaimana cara mendapatkan uang dengan bitcoin ??
Seperti kita ketahui, bahwa bitcoin merupakan alat pembayaran dengan kurs paling tinggi di dunia, bahkan saat ini 1 BTC setara dengan 1017 US$ (setara Rp. 10.000.000, -) sungguh luar biasa.

Langkah-langkah mendapat dollar bitcoin:

1. Anda harus mempunyai wallet untuk menyimpan BTC yang anda dapatkan, buat di sini klik https://blockchain.info/wallet/new ( harga 1 BTC untuk saat ini Rp 10.050.000/1 BTC)
2. Selanjutnya klik link konfirmasi yang masuk ke email yang anda daftarkan tadi, selanjut nya login ke wallet yang baru saja anda buat. Di situ ada Address Bitcoin (BTC) anda yang bentuknya seperti ini 1UsrTKRpKKBohxoJiK5LG6UgAipkTKpmt yang nantinya di gunakan untuk mengirim atau menerima Bitcoin.
3. Setelah wallet anda di buat.,silahkan mencari BTC, daftar disiniFREE BITCOIN (isi sebelah kiri new user)
4. Your Bitcoin Addres, di isi Addres BTC Anda tadi yang bentuknya seperti ini: 1UsrTKRpKKBohxoJiK5LG6UgAipkTKpmt
5. Setelah pendaftaran selesai silahkan: Sign UP
6. Setelah itu, ada captha yang berbentuk Angka., Silahkan di masukkan di kotak kosong bawahnya, terus Klik Roll., maka BTC anda akan bertambah.
7. Lakukan setiap 1 jam sekali , maka BitCoin anda per 1 jamnya akan bertambah....
Ada yang setiap 30 menit sekali, ada yang 1 hari sekali, ada yang ngetik chapta, dll
Nah, itu hanya salah satu cara mendapat poin di bitcoin, selanjutnya akan ane berikan alamat website yang lain guna mendapat poin di bitcoin dibawah ini
Sekarang ane akan memberi tahu situs-situs yang memberikan bitcoin secara gratis. Hampir sama seperti PTC, Anda hanya mendapatkan cent, jadi Anda setiap hari harus mengunjungi situs-situs tersebut agar terkumpul banyak di wallet Anda.

Dapatkan BITCOINS GRATIS, klik di beberapa situs dibawah ini :

Di situs ini, Anda bisa mendapatkan bitcoin dengan cara bermain Acak dadu setiap 1 jam sekali. Tidak hanya itu, Anda dapat bermain bet High-Low untuk mendapatkan bitcoin.
Situs ini sama dengan PTC, Anda hanya melihat iklan dalam beberapa menit dan akan mendapatkan bitcoin. Biasanya perhari terdapat 5-6 iklan.
Situs ini menawarkan Tasks dan Watching Videos untuk mendapatkan bitcoin.
Sementara situs ini dulu yang ane bisa infokan, jika ada situs lain, akan ane update lagi

Mendapatkan BitCoin secara otomatis dan GRATIS !!!

Tapi buat anda yang tak punya banyak waktu untuk terus berada didepan Computer/Laptop, anda bisa mendaftar pada penyedia layanan gratis yang akan secara kontinyu memberikan "uang" gratis. Ada banyak penyedia yang memberikan layanan secara gratis, salah satunya adalah "QoinPro" yang bisa anda download dibawah ini gratis dan anda tinggal mendaftar secara gratis pula dengan mengikuti pentunjuk yang diberikan secara benar.

Monggo Dilanjut >>

Minggu, 06 Mei 2012

Psikologi Perkembangan (1)



A.        Pendahuluan
Jika diperhatikan, kehidupan manusia dimulai saat sel sperma dari calon ayah dan sel telur calon ibu bertemu di tubuh si calon ibu, menyatu dan terus bertumbuh, berkembang dari satu sel menjadi berjuta-juta sel, menjadi lengkap sebagai tubuh manusia, dan kemudian lahir. Bayi yang tidak berdaya, tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang berdaya melalui suatu proses yang panjang, bertahun-tahun. Dari manusia yang tidak dapat memindahkan tubuhnya, menjadi manusia yang bisa bergerak melintasi tempat, nampak ada perkembangan motorik. Dalam perkembangan selanjutnya bayi menunjukkan perubahan dalam kemampuan kognitif, kemampuan bereaksi terhadap stimulus dari lingkungan, kehidupan emosi yang lebih bervariasi, tidak hanya bisa merasakan hal yang menyenangkan dan tidak menyenangkan, tetapi dapat merasakan perasaan marah, iri hati, kecewa, sedih, sayang, dan bentuk emosi yang lainnya.

Kehidupan sosialnya pun bertambah intens dan meluas. Seiring dengan bertambahnya usia, relasi yang dijalin dengan orang-orang di lingkungannya pun lebih bervariasi, mulai dari kedekatan, tujuan berelasi dan dengan siapa saja mereka menjalin hubungan. Manusia pun berkembang dalam memahami nilai-nilai yang ada dalam kehidupan bermasyarakat maupun nilai-nilai yang berkaitan dengan moralitas. Pemahaman tentang nilai-nilai ini akan menuntun perilaku manusia ke arah yang seharusnya, sesuai dengan tuntutan masyarakat, dan tuntutan hati nurani yang berkembang seiring dengan kematangan super ego (menurut Freud).
Suatu keajaiban bila kita memperhatikan kehidupan manusia, yang dimulai dari ketidakberdayaan saat lahir, bahkan saat masih di dalam kandungan ibu, yang begitu bergantung pada ibu, menjadi manusia yang mandiri yang bisa melakukan sesuatu yang diinginkannya, bisa mengambil keputusan saat menghadapi masalah, bisa berpikir yang luar biasa, menemukan sesuatu yang baru, teori-teori baru, menemukan sesuatu yang berguna untuk kehidupan umat manusia. Seperti Einstein yang dianggap manusia ajaib, yang menemukan teori relativitas, memulai kehidupannya pun, sebagai makhluk yang tidak berdaya, yang kemudian berkembang dan bertumbuh menjadi manusia luar biasa.
Menjadi suatu yang menarik dan menimbulkan rasa ingin tahu tentang manusia. Mempelajari manusia merupakan hal yang sepatutnya dilakukan, agar dapat dipahami bagaimana manusia berkembang, bagaimana proses yang terjadi dalam kehidupan manusia yang berkembang tersebut, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan manusia, hal apa saja yang membatasi perkembangan manusia. Teori-teori apa saja dalam ilmu psikologi yang membahas tentang perkembangan manusia, metode apa saja yang dipakai untuk mempelajari perkembangan manusia dan masih banyak hal lain yang berkaitan dengan perkembangan manusia.

B.        Perkembangan
Apa yang dimaksud dengan perkembangan? Kata yang akan banyak digunakan dalam membahas manusia. Perkembangan menunjukkan adanya perubahan, adanya masa yang dilalui, menunjukkan suatu proses. Proses yang terjadi sepanjang kehidupan manusia. Perkembangan mengacu pada perubahan sepanjang waktu selama manusia hidup (change over times). Perkembangan menunjukkan perubahan yang sifatnya progresif.
·       Menunjukkan adanya perubahan, masa yang dilalui dan ada proses.
·       Terjadi sepanjang kehidupan manusia.
·       Mengacu pada perubahan sepanjang waktu. (Change overtimes)
·       Sifatnya progressif.
Definisi
Pengertian Perkembangan Menurut Beberapa Ahli
·       Lois Hoffman cs - Proses yang terjadi dalam individu sepanjang kehidupan.
·       Mussen Cs - perubahan yang terjadi pada fisik, struktur neurologis, perilaku, traits, yang terjadi secara teratur dan masuk akal, dan menghasilkan yang baru, yang lebih baik, lebih sehat, lebih terorganisir, lebih stabil, lebih kompleks, lebih kompeten, dan lebih efisien.
·       Lerner - Perkembangan menunjukkan perubahan yang sistematis atau terorganisir dalam diri individu.
·       E. Hurlock - Seri perubahan yang progresif yang terjadi sebagai hasil dari kematangan dan pengalaman dengan tujuan memampukan individu untuk beradaptasi dengan lingkungan.
Secara umum dapat dikatakan bahwa perkembangan adalah perubahan yang teratur, sistematis, dan terorganisir yang mempunyai tujuan tertentu.
Ciri-ciri perkembangan:
· Kontinyu (berkesinambungan) Perkembangan berlangsung melewati jam, hari, bulan, dan tahun. Sebagai contoh, menjadi remaja tidak terjadi dalam waktu singkat, tetapi melalui proses perubahan yang terjadi bertahun-tahun setelah lahir. Perkembangan terjadi berkesinambungan sepanjang hidup manusia, hal ini menunjukkan bahwa pengalaman masa anak tidak secara kaku menentukan kehidupan manusia selamanya.
o   Bayi-remaja- dst dst
o   Pengalaman masih bayi tidak secara kaku menentukan kehidupan selamanya.
· Kumulatif Perkembangan dibangun berdasarkan apa yang terjadi sebelumnya atau tersusun sebelumnya. Bagaimana seorang anak atau dewasa berespon dan apa yang mereka pelajari sekarang tergantung pada apa yang mereka alami di masa sebelumnya.
o   Dibangun berdasarkan apa yang terjadi sebelumnya.
o   Apa yang dipelajari sekarang tergantung pada apa yang dialami sebelumnya.
·  Mempunyai arah Perkembangan bergerak ke arah yang lebih kompleks. Bayi tumbuh menjadi anak terlebih dahulu baru kemudian menjadi dewasa. Bayi meraih bola dengan tangan terbuka, seiring dengan bertambah usia maka otot, saraf, dan tulang menjadi matang, sehingga seorang anak dapat dengan mudah menangkap bola.
o   Bergerak ke arah yang lebih kompleks (Cont. Menangkap bola)
·   Diferensiasi Pada perkembangan terjadi perbedaan yang semakin halus. Bayi sulit membedakan antara apa yang dilihat, pikiran, perasaan, dan tindakan, dengan bertambah usia maka anak bisa membedakan apa yang mereka lihat, apa yang mereka rasakan, yang mereka pikirkan, dan yang mereka lakukan.
o   Terjadi perbedaan yang semakin halus. (Bertambah usia)
-      Bisa membedakan apa yang dilihat, dirasakan, dipikirkan, dll. Contoh: marah karena dikhianati, marah karena diganggu, dll. Pada masa bayi hanya bisa tertawa atau menangis (kalau tidak senang)
· Terorganisir Ketrampilan-ketrampilan lambat laun akan terintegrasi. Bayi secara perlahan-lahan mampu mengatur dan mengontrol perilakunya. Bayi belajar mengatur fungsi persepsi dan motoriknya untuk meraih benda dengan tepat. Orang dewasa belajar mengatur dan mengontrol tugas-tugas yang bervariasi dalam pekerjaan dan keluarganya.
o   Keterampilan lambat laun akan terintegrasi
-  Secara perlahan mampu mengatur dan mengontrol perilakunya. Contoh: Mengatur fungsi persepsi dan motoriknya untuk mengambil benda.
·  Holistik Setiap aspek dalam perkembangan, apakah itu fisik, kognitif, atau sosial, bergantung satu sama lain, dan setiap perkembangan merupakan hasil interaksi dari aspek-aspek tersebut. Sebagai contoh, anak berbicara bila tenggorokan, mulut, dan otak sudah mencapai kematangan.
    • Keterampilannya sudah berkembang, motoriknya berkembang.
Tujuan mempelajari perkembangan:
  1. Menggambarkan perubahan yang terjadi pada manusia berdasarkan usia dan pengalaman dalam pertumbuhan fisik, berpikir, dan kepribadian. Contohnya, apabila kita melihat perilaku tantrum yang ditunjukkan oleh anak usia 4 tahun maka kita menganggap perilaku tersebut sebagai sesuatu yang wajar, karena pada usia tersebut anak mulai menunjukkan keinginannya yang harus dipenuhi dan belum mampu menunda pemenuhan keinginannya tersebut. Berbeda dengan jika perilaku tersebut ditunjukkan oleh anak yang berusia 12 tahun maka perilaku tersebut dapat dikatakan tidak sesuai dengan usianya dan menunjukkan indikasi permasalahan tertentu.
  2. Membandingkan manusia dari berbagai latar belakang. Manusia dengan latar belakang pengasuhan yang berbeda atau manusia dengan perbedaan biologis tertentu, dan perbedaan-perbedaan tersebut memberikan gambaran tentang perbedaan individu.*Menjelaskan perubahan perkembangan dan keurutan prinsip, aturan, teori dan mekanisme.
  3. Menjelaskan perubahan-perubahan perkembangan dan keurutan menurut prinsip, aturan, teori, dan mekanisme. Seperti keurutan pada saat anak belajar berjalan, belajar berhitung.
  4. Memprediksi pola perkembangan, sehingga dapat ditemukan cara mengontrolnya, dan memungkinkan diberikannya intervensi. Intervensi dapat meningkatkan kualitas hidup manusia. Contohnya, ketika seorang bayi yang sedang digendong telapak kakinya terlihat “layu”, hal tersebut dapat menjadi prediktor anak akan mengalami kesulitan pada saat belajar berjalan. Agar anak dapat belajar berjalan dengan baik, orangtua dapat berkonsultasi dengan dokter atau mengikutsertakan anak dalam terapi.
  5. Menghubungkan penemuan-penemuan dari psikologi perkembangan dengan disiplin ilmu yang lain.
Hal pokok dalam mempelajari perkembangan manusia
Studi tentang perkembangan manusia berubah dari waktu ke waktu. Namun para ahli perkembangan memahami bahwa karakteristik bayi yang baru lahir berinteraksi dengan lingkungan dengan cara yang kompleks.
Nature vs Nurture
Sejak awal, beberapa ahli perkembangan memperdebatkan apakah perubahan merupakan hasil dari kekuatan di luar manusia atau dari kekuatan dalam diri manusia. Hal ini dikenal dengan kontroversi antara nature dan nurture.
· Inborn biases Konsep ini memperlihatkan bahwa bayi lahir dengan kecenderungan untuk berespon dengan cara tertentu. Contohnya bayi di awal kehidupan lebih banyak mendengarkan dan dengan bertambah usia mereka mulai dapat menyusun kalimat. Bayi juga rupanya diperlengkapi dengan tingkah laku instintif yang menarik orang lain untuk memperhatikannya, termasuk menangis, merapatkan tubuhnya pada orang lain, tersenyum. Hal lain dari inborn biases adalah adanya variasi antar bayi yang baru lahir. Contohnya, ada bayi yang mudah ditenangkan, sedangkan bayi lain susah ditangani bila dalam keadaan tertekan. Dari penjelasan di atas bisa dipahami bahwa bayi lahir tidak dalam keadaan kosong.
o   Apakah manusia merupakan hasil dari kekuatan dari luar manusia atau kekuatan dari dalam diri manusia itu sendiri? - Kontroversi
o   Bayi lahir dengan kecenderungan untuk merespon dengan cara tertentu? contoh: bayi di awal kehidupan lebih banyak mendengarkan
o Bayi yang diperlengkapi dengan tingkah laku instinctive yang menarik orang lain untuk memperhatikannya, termasuk menangis, merapatkan tubuhnya pada orang lain?
    Contoh : ada bayi yang mudah ditenangkan, ada yang susah ditenangkan karena dalam keadaan tertekan.
·  Infernal model of experiences
o   Dua elemen kunci, yaitu:
-      Efek dari pengalaman tidak tergantung pada objektif dari propertinya, tetapi lebih pada interpretasi individu pada hal tersebut. Misalnya seorang anak yang melakukan sesuatu yang tidak sesuai dengan apa yang ditentukan oleh ibunya, dan ibunya mendiamkan dirinya untuk waktu yang cukup lama, maka anak paham bahwa ibunya marah besar kepadanya, karena berdasarkan pengalaman terdahulu.
-      Interpretasi dari pengalaman tidak acak atau muncul berdasarkan mood sesaat tetapi untuk jangka panjang. (dipengaruhi oleh tujuan, harapan orang lain terhadap dirinya ataupun oleh harapan yang ada pada dirinya tentang suatu hal)
·  Ecological approach : 
  o   Pengaruh lingkungan adalah ekologi/konteks dimana anak tumbuh 
  o   Model interaksi - manusia memiliki kerentanan dan resiliance. 
  o   Masing-masing anak lahir dengan beberapa protective factors kemudian berinteraksi dengan lingkungan anak - lingkungan yang sama dapat memberikan akibat yang berbeda.
Hal lain yang perlu dipikirkan tentang pengaruh lingkungan adalah ekologi atau konteks dimana anak tumbuh; tetangga (lingkungan rumah) dan sekolah, pekerjaan orang tua dan kepuasan orang tua akan pekerjaannya, juga relasi orang tua. Tentang model interaksi, yaitu manusia memiliki kerentanan dan resilience. Menurut pandangan ini setiap anak lahir dengan kerentanan tertentu, seperti kecenderungan iritabilitas emosi atau alkolohisme, abnormalitas fisik. Masing-masing anak juga lahir dengan beberapa protective factors, seperti inteligensi, koordinasi fisik yang baik, temperamen yang mudah dan lain sebagainya. Kerentanan dan protective factors kemudian berinteraksi dengan lingkungan anak. Lingkungan yang sama dapat memberikan akibat yang berbeda, tergantung pada kualitas yang dimiliki anak.
Continuity vs Discontinuity
·       Continuity: perbedaannya/perubahannya secara kuantitatif.
·       Discontinuity: perubahannya berdasarkan kualitas
Masalah kesinambungan (continuity) dan ketidaksinambungan (discontinuity) berkaitan dengan perubahan yang terjadi berdasarkan usia, apakah perubahan itu berkaitan dengan jumlah atau derajat (continuity) atau lebih pada perubahan dalam tipe atau jenis (discontinuity). Misalnya bertambahnya jumlah teman karena bertambahnya usia, ini adalah perubahan kuantitatif (kesinambungan). Perubahan dalam persahabatan merupakan perubahan kualitatif (ketidaksinambungan).
Universal change
Perubahan universal untuk setiap individu dalam suatu spesies dan dikaitkan pada usia tertentu. Beberapa perubahan universal terjadi secara biologis, merupakan proses kematangan. Contohnya, bayi yang berubah dari merangkak menjadi berjalan dan semakin tua kulit menjadi semakin keriput. Selain itu beberapa perubahan universal terjadi karena social clock (sekumpulan dari age norm yaitu menjelaskan adanya keurutan dari pengalaman hidup yang normal) seperti waktu yang tepat untuk mulai sekolah, waktu yang tepat untuk menikah dan memiliki anak, dan waktu untuk pensiun.
  • Dimana-mana bayi dapat berjalan apabila dia bisa berdiri
  • Dimana-mana kulit semakin keriput semakin tua.
  • Terjadi karena social clock - waktu yang tepat untuk mulai sekolah, untuk menikah dan memiliki anak.
  • Dikaitkan pada usia tertentu.
Group specific changes
Group-specific changes diperoleh seluruh individu yang tumbuh bersama dalam suatu kelompok tertentu. Salah satu yang paling penting yang dimiliki kelompok adalah budaya. Diperoleh seluruh individu yang tumbuh bersama dalam suatu lingkungan tertentu.
·       Konteks budaya: Budaya akan dibagikan dalam kelompok populasi, diwariskan dari satu generasi ke generasi lain. Esensi dari budaya adalah adanya nilai-nilai, sikap, tujuan, hukum, keyakinan, pedoman moral, dan artifak fisik, seperti peralatan. Budaya itu akan dibagikan dalam kelompok populasi, dan diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Sebagai contoh; peneliti tertarik meneliti individu pada dewasa madya dan dewasa akhir tentang pensiun; alasan pensiun, efek pensiun terhadap kesehatan dan lain sebagainya. Namun penelitian mereka tidak dapat diterapkan pada individu dengan budaya nonindustrialis, yaitu individu yang secara bertahap berpindah dari satu jenis pekerjaan ke jenis pekerjaan yang lain dengan bertambahnya usia. Konsekuensinya, ahli perkembangan harus menyadari bahwa pensiun merupakan fenomena yang tidak bersifat universal, tergantung pada budayanya.
·       Konteks sejarah Individu memiliki kohortnya masing-masing, yaitu yang menggambarkan bahwa kelompok individu yang lahir pada tahun yang sama memiliki pengalaman historis yang sama pada masa hidup mereka. Seperti individu-individu yang lahir setelah tsunami di Aceh.
- Pada masa aceh tsunami: Individu memiliki cohortnya masing-masing - menggambarkan bahwa kelompok individu yang lahir pada tahun yang sama akan memiliki pengalaman yang sama.
Individual differences
·       Perubahan yang unik, tidak terjadi pada setiap individu.
-    Periode sensitif. Contoh: Usia 6-12 tahun mungkin usia sensitif dalam pembentukan attachment, antara orangtua dan bayinya.
-    On-time and Off-time events. Orang mendapatkan pekerjaan pertama pada usia 25 tahun dan ada yang pada usia 50 tahun. On-timenya: 25 tahun.
-      Atypical development. Contoh: Anak autis yang melakukan sesuatu harus diberi gambar.
Perbedaan individu merupakan hasil perubahan yang unik, tidak bisa sama untuk setiap individu. Salah satu hal yang tidak sama tersebut adalah masing-masing individu mulai dari konsepsi memiliki kombinasi gen yang berbeda, berbeda secara genetik (karakteristik fisik seperti golongan darah, warna rambut). Karakteristik-karakteristik ini dipengaruhi oleh hereditas dan lingkungan. Perbedaan individu lain merupakan hasil dari kejadian-kejadian selama perkembangannya, yang berbeda antara individu satu dengan individu lainnya. Ahli teori perkembangan anak mengadopsi konsep periode kritis (yang dikenal dalam dunia hewan), yaitu periode spesifik dalam perkembangan. Ketika organisme secara khusus sensitif terhadap kehadiran atau ketidakhadiran pengalaman-pengalaman tertentu.
Konsep yang lebih umum dipakai dalam mempelajari perkembangan manusia adalah periode sensitif, yaitu suatu rentang dari bulan-bulan atau tahun-tahun dimana anak menunjukkan respon tertentu kepada bentuk pengalaman yang khusus atau terutama dipengaruhi oleh ketidakhadiran pengalaman tersebut. Contoh, anak usia 6 – 12 bulan mungkin usia sensitif dalam pembentukan attachment antara orang tua dan bayinya.
Suatu studi pada orang dewasa menunjukkan bahwa ada satu konsep penting yang berhubungan dengan waktu, yaitu on-time dan off-time events. Pendapat ini merujuk bahwa pengalaman yang terjadi pada waktu yang diharapakan oleh budaya dimana individu itu hidup atau kohortnya akan lebih mudah terjadi dibandingkan pada off-time. Contoh, menjadi janda pada usia 30 tahun lebih memberi peluang terjadinya kesulitan dalam hidup atau timbulnya gejala patologis seperti depresi, dibandingkan menjadi janda pada usia 70 tahun. Jenis perubahan individu yang lain adalah atypical development. Atypical development (yang dikenal juga sebagai tingkah laku abnormal, psikopatologi atau perkembangan yang maladaptif) merujuk pada penyimpangan dari suatu tipe atau dari yang normal dan arah perkembangan yang merugikan individu. Contoh dari atypical development adalah retardasi mental, agresi yang ekstrim pada anak-anak, atau penjudi kompulsif pada orang dewasa.
Hukum-hukum perkembangan
Menurut hasil penelitian para ahli ternyata perkembangan berlangsung menurut hukum-hukum perkembangan tertentu.
Hukum konvergensi (William Sfern)
Perkembangan - pengaruh lingkungan dan bawaan. William Stern mengungkapkan bahwa perkembangan yang dialami anak dipengaruhi oleh unsur lingkungan dan bawaan. Proporsi dari ke dua unsur itu bervariasi. Pengaruh unsur bawaan dan lingkungan bisa sama kuatnya, atau salah satu dari unsur itu lebih kuat pengaruhnya terhadap perkembangan dibandingkan unsur yang lainnya.

Contoh, mengajarkan konsep mengenai burung pada anak usia 5 tahun dengan down syndrome akan membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan anak usia 5 tahun dengan taraf kecerdasan rata-rata.
Hukum tempo perkembangan
Perkembangan yang dialami berlangsung menurut tempo masing-masing.
Setiap anak/individu memiliki kecepatan perkembangan tersendiri. Anak yang satu lebih cepat berjalan dibandingkan anak lainnya, anak yang lainnya lebih lambat berbicara dibandingkan lainnya. Ini menunjukkan bahwa setiap perkembangan yang dialami individu berlangsung menurut tempo (kecepatan) masing-masing.
Hukum masa peka (Prof. Hugo deFries & Dr. Maria Montessori)
Kapan anak-anak peka untuk berjalan.
Tiap-tiap fungsi psikis mempunyai waktunya untuk berkembang dengan sebaik-baiknya. Prof. Hugo de Vries memperkenalkan masa peka ini dalam ilmu biologi, yaitu suatu masa ketika fungsi-fungsi psikis menonjolkan diri ke luar, dan peka akan pengaruh rangsangan yang datang. Sebagai contoh, anak usia 2 bulan tidak bisa diajar untuk berjalan karena anak tidak berada dalam masa pekanya. Hal tersebut akan berbeda dengan anak usia 10 bulan yang diajar berjalan.
Masa peka diperkenalkan dalam dunia pendidikan oleh Maria Montessori. Menurut Montessori masa peka merupakan masa pertumbuhan ketika suatu fungsi psikis mudah sekali dipengaruhi dan dikembangkan. Misalnya anak usia 3 sampai 5 tahun merupakan masa yang baik sekali untuk mempelajari bahasa ibu dan bahasa di daerahnya.
Hukum rekapitulasi
Perkembangan yang dialami seorang anak merupakan pengulangan sejarah kehidupan yang berlangsung dengan lambat. Stanley Hall mengungkapkan bahwa perkembangan yang dialami seorang anak merupakan ulangan (secara cepat) sejarah kehidupan suatu bangsa yang berlangsung dengan lambat selama berabad-abad. Seperti masa memburu dan menyamun, masa ini dialami ketika anak berusia 8 tahun, yaitu anak senang menangkap binatang, senang bermain kejar-kejaran, perang-perangan. Masa menggembala, masa ini dialami anak berusia sekitar 10 tahun, misalnya anak senang memelihara binatang. Masa bercocok tanam, masa ini dialami anak berusia sekitar 12 tahun, misalnya senang berkebun, menyiram tanaman. Masa berdagang, masa ini dialami anak ketika berusia sekitar 14 tahun, misalnya senang bertukar perangko, berkirim foto.
Hukum bertahan dan mengembangkan diri
Dorongan pertama - dorongan mempertahankan diri, kemudian disusul dengan dorongan mengembangkan diri. Dorongan yang pertama adalah dorongan mempertahankan diri, kemudian disusul dengan dorongan mengembangkan diri. Dorongan mempertahankan diri misalnya dorongan untuk makan bila lapar, dan dorongan mengembangkan diri nampak pada hasrat anak untuk mengenal lingkungannya, berusaha untuk berjalan, bermain dan lain sebagainya.
Hukum irama (ritme) perkembangan
Perkembangan berlangsung sesuai dengan iramanya - mengemukakan pola perkembangan yang dialami seorang anak. Perkembangan berlangsung sesuai dengan iramanya. Irama perkembangan mengemukakan pola perkembangan yang dialami individu. Anak yang sedang giat-giatnya belajar berjalan, kegiatan belajar berbicaranya mereda untuk sementara. Bila ia sudah dapat berjalan, kegiatan berjalan itu mereda pula untuk sementara, kemudian seluruh perhatiannya dialihkan untuk kegiatan berbicara.
Tahap Perkembangan
Satu hal yang mempengaruhi perkembangan adalah posisi individu dalam rentang kehidupan. Bila berbicara tentang rentang kehidupan, maka akan dibagi pada tahap-tahap, seperti prenatal, infancy, masa anak-anak, masa remaja, dan masa dewasa. Pembagian tahap kehidupan ini bisa berdasarkan beberapa sudut pandang, yaitu berdasarkan kondisi fisik dan mental, sistem sosial dan ekonomi, serta budaya. Pembagian berdasarkan kondisi fisik dan mental yaitu membagi garis antara muda-tua dan tua-tua. Berdasarkan sistem sosial dan ekonomi nampak pada pembagian berdasarkan peran dalam pekerjaan dan pernikahan, misal remaja – dewasa – pensiun.
Pembagian tahap perkembangan yang umum berlaku dalam rentang hidup manusia adalah pembagian sebagai berikut:
  • Prenatal, dimulai konsepsi dan diakhiri dengan kelahiran
  • Infancy, dimulai saat lahir dan berlanjut sampai usia 2 tahun
  • Childhood, dimulai sekitar usia 2 tahun melewati masa anak akhir yaitu sampai sekitar usia 12 tahun.
  • Adolescence, dimulai pada usia 12 tahun sampai kurang lebih usia 21 tahun
  • Adulthood, dimulai pada usia 21 tahun sampai lanjut
Determinan perkembangan
·  Nature (Faktor genetik) - Russeau. Dua jenis determinan biologis yang mempengaruhi perkembangan. Determinan biologis bekerja mulai konsepsi sampai akhir hayat manusia. Secara nyata, determinan biologis berpengaruh kuat pada beberapa area perkembangan. Perkembangan motorik tergantung secara kuat pada kematangan otot, saraf, dan otak. Selain itu, bayi lahir dengan persiapan secara biologis untuk membina ikatan sosial, mengeksplor lingkungannya, dan memperoleh bahasa. Hereditas sebagai species/manusia memungkinkan infan/bayi mengembangkan kemampuannya.
o   Species-specific influences: Manusia tidak bisa jalan dibanding hewan lain yang bisa berjalan beberapa saat setelah lahir. Karakteristik genetik yang terdapat pada seluruh anggota species. Misalnya seluruh bayi yang baru lahir membutuhkan makanan dan perhatian, karakteristik biologis ini membuat bayi bergantung pada ibunya (atau pengasuhnya) untuk jangka waktu yang relatif lebih lama dibandingkan species yang lain, seperti mamalia.
o   Genetic-specific Characteristic: karakteristik genetik yang bersifat spesifik untuk setiap individu, seperti warna rambut, warna mata. Ovum + sperm -> Genetic shuffling. Warna iris, Rambut, dll
o   Determinan biologis bekerja mulai saat konsepsi hingga meninggal. Mempengaruhi beberapa area dengan kuat.
§ Motorik - bergantung secara kuat pada kematangan otot, syaraf, otak.
§ Membutuhkan keterikatan sosial - investigasi lingkungan & memperoleh bahasa
§ Hereditas sebagai manusia memungkinkan infant mengembangkan kemampuannya.
·    Nurture - John Locke (Determinan lingkungan)
o   Lingkungan fisik: Uterus ibu pada periode prenatal, tetangga, rumah, pertanian, pantai, pegunungan, efek ketuban saat bayi masih di janin, bibir sumbing, petani, pelaut. Lingkungan fisik bisa berupa uterus ibu pada masa prenatal, tetangga, pertanian, pantai, pegunungan
o   Lingkungan sosial:
§ Terdiri dari individu lain, lingkungan/institusi sosial. Lingkungan sosial dapat diamati dengan cara, yaitu apakah lingkungan tersebut memberikan efek pada individu atau kelompok.
§ Porsi dari sumbangan lingkungan seperti budaya atau waktu sejarah saat lahir (cohort). Porsi dari lingkungan yang didapatkan individu, seperti budaya atau waktu sejarah saat individu dilahirkan. Determinan lingkungan seperti ini akan menghasilkan kesamaan diantara sekelompok orang yang berada pada kondisi lingkungan tersebut. Setiap individu memiliki kohort nya masing-masing, yaitu suatu waktu dimana kejadian-kejadian utama sejarah terjadi pada saat itu dan mempengaruhi individu tersebut. Misalnya individu-individu yang hidup pada masa resesi ekonomi yang parah, resesi tersebut dapat berpengaruh positif maupun negatif pada individu-individu tersebut. Pengaruh positif seperti membuat individu terpacu untuk berprestasi lebih tinggi untuk mengatasi efek dari kondsi tersebut. Tapi ada juga individu lain yang mengalami masalah karena konflik keluarga yang parah yang diakibatkan kondisi ekonomi keluarga tersebut, sehingga individu tersebut mengalami deperivasi emosi.
§ Laki-laki & perempuan. Masalah jender. Anak laki-laki dan perempuan akan mengalami hal yang berbeda untuk kejadian yang sama. Seperti anak laki-laki diperbolehkan untuk memanjat pohon, tetapi anak perempuan tidak diperbolehkan, atau bila anak perempuan menangis akan lebih ditolerir daripada anak laki-laki yang menangis. Orang tua memperlakukan anak laki-lakinya dan anak perempuannya secara berbeda, memberikan mereka mainan yang berbeda, bermain bersama mereka dengan cara yang berbeda pula. Kondisi ini memberikan pengalaman yang berbeda untuk anak laki-laki dan anak perempuan.
Tugas Perkembangan
Dalam setiap budaya ada tugas perkembangan (developmental task), yaitu tugas-tugas atau ketrampilan-ketrampilan atau pola tingkah laku tertentu yang harus dipenuhi oleh individu dalam suatu masa kehidupan tertentu. Oleh karena itu untuk setiap budaya bisa memiliki tugas perkembangan yang berbeda dengan budaya lainnya. Individu yang dapat memenuhi tugas perkembangannya akan bahagia dan menjadi dasar bagi keberhasilan tugas-tugas selanjutnya. Sebaliknya individu yang gagal dalam memenuhi tugas perkembangannya akan tidak bahagia dan sulit untuk memenuhi tugas-tugas perkembangan pada masa selanjutnya. Misalnya anak pada akhir early childhood belum bisa membaca dan menulis, maka akan menyulitkan proses belajar pada middle childhood. Atau anak yang pada usia tertentu belum bisa berdiri maka akan menyulitkannya untuk belajar berjalan.
Kegagalan >> Tidak bahagia dan mempersulit pencapaian berikutnya.
Tugas-tugas yang harus dipenuhi individu biasanya berbentuk skill & pola tingkah laku tertentu. Anak berperilaku tertentu yang bisa diterima. >> Anak tidak punya topeng: Polos. Diajari pakai topeng, walau tidak suka untuk berperilaku sesuai yang diharapkan lingkungannya.
Macam-macam tugas perkembangan
  • Tugas yang timbul sebagai akibat dari proses kematangan fisik. Contoh: Belajar jalan.
  • Tugas yang timbul karena tuntutan budaya. Seperti belajar baca & tulis. Anak pada usia sekian harus mencapai tingkat pendidikan tertentu.
  • Tugas yang timbul karena penilaian dan keinginan individu karena penilaian dan keinginan individu sendiri, seperti memilih dan mempersiapkan diri untuk pekerjaan.
  • Tugas yang timbul sebagai akibat dari kerjasama antara tiga faktor tersebut, seperti menikah.
Dalam memenuhi tugas perkembangannya individu akan menghadapi suatu masa atau usia yang diharapkan dapat menguasai tugas-tugas perkembangannya. Masa/usia dimana individu diharapkan dapat menguasai tahap-tahap perkembangannya disebut "critical age" (masa kritis). Selama masa kritis, faktor kematangan mendasari individu untuk memperoleh pandangan dasar terhadap dunianya.
Tugas perkembangan berisi empat operasi yang saling berhubungan, yaitu:
  1. Adanya kemungkinan tingkah laku yang baru yang diharapkan darinya atau tingkah laku orang lain yang lebih matang darinya. Misalnya, seorang anak yang bisa mengendarai sepeda roda tiga melihat kakaknya mengendarai sepeda roda dua, lalu ia berpikir bahwa ia pun ingin juga mengendarai sepeda roda dua.
  2. Membentuk konsepsi baru tentang dirinya sendiri (identity formation). Misalnya anak yang tadi berpikir bahwa ia pun bisa mengendarai sepeda roda dua seperti kakaknya.
  3. Menangani secara efektif konflik yang muncul karena adanya tuntutan terhadap dirinya. Seperti anak tersebut di atas, disatu sisi ia ingin mampu mengendarai sepeda roda dua, tapi disisi yang lain ia berpikir apakah ia mampu melakukannya, kemudian ia berketetapan bahwa ia ingin mencoba.
  4. Keinginan untuk mencapai langkah selanjutnya dalam perkembangan (motivasi). Maka anak tersebut akan terdorong untuk mencoba mengendarai sepeda roda dua.
Dalam mencapai tugas perkembangan, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang gagal memenuhi tugas perkembangan tersebut, yaitu:
  1. Retardasi dalam perkembangan, seperti kondisi fisik, keterbelakangan mental.
  2. Kurangnya kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas, seperti orang tua yang terlalu melindungi anaknya.
  3. Kurangnya motivasi, seperti anak yang terlalu dilayani.
Faktor-faktor yang menyebabkan orang gagal memenuhi tugas perkembangan:
  • Retardasi dalam perkembangan, kondisi fisik.
  • Kurangnya kesempatan, untuk belajar tugas-tugas.
  • Kurangnya interaksi.
Kegunaan Adanya Tugas Perkembangan
  1. Sebagai petunjuk untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat untuk umur tertentu (mengetahui bahwa penyesuaian diri sangat dipengaruhi oleh seberapa jauh penguasaan akan tugas-tugas perkembangan).
  2. Individu dapat mengetahui apa yang harus dikerjakan bila ia mencapai fase kehidupan berikutnya. Penyesuaian diri dalam situasi baru yang sulit dan menimbulkan ketegangan emosi dapat dikurangi bila sebelumnya sudah mengetahui apa yang akan terjadi dan dapat mempersiapkan diri.
Metode penelitian dalam psikologi perkembangan
Cara yang mudah untuk memahami metode penelitian adalah dengan melihat pertanyaan yang khusus dan alternatif cara untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan tersebut. Sebagai contoh, ibu-ibu dari anak yang berusia 3 – 5 tahun mengeluh mengapa emosi anak-anak mereka sulit untuk dikendalikan. Ingin diketahui apa yang terjadi pada emosi anak-anak usia tersebut di atas. Bagaimana kita menjawab pertanyaan tersebut? Untuk menjawab pertanyaan tersebut ada sejumlah prosedur/langkah yang harus dilalui. Sebelum lebih lanjut kita membahas tentang prosedur dalam penelitian, maka ada baiknya dipahami pentingnya suatu penelitian.
Penelitian menjadi penting karena
  1. Tanpa penelitian pengetahuan tentang perkembangan terbatas pada anekdot dan opini.
  2. Dapat menemukan fakta-fakta baru dan pembuktian hipotesis tentang perkembangan.
Prosedur penelitian mencakup lima langkah utama, yaitu:
  1. Menentukan masalah dari penelitian, yaitu dengan mengidentifikasikan variabel-variabel determinan dan akibatnya pada perkembangan manusia.
  2. Menyusun hipotesis yang merupakan prediksi. Hipotesis membantu menyusun desain penelitian dan memilih metode yang digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis data.
  3. Mengumpulkan informasi yang dapat memeriksa hipotesis.
  4. Memeriksa hipotesis dengan melakukan analisis dan menginterpretasi data.
  5. Menarik kesimpulan dari pemeriksaan hipotesis tersebut. 
Studi Perkembangan
Metode utama yang dipakai dalam psikologi perkembangan adalah observasi, interview, dan eksperimen.
A.   Studi Observasi
Dalam observasi, peneliti mengamati individu dalam aktivitas mereka sehari-hari dan secara hati-hati melaporkan perilakunya. Observasi dilakukan di rumah, sekolah, kantor, tempat bermain, di jalanan, di tempat pesta, dan lain sebagainya. Dengan individu berperilaku spontan dalam situasi alamiahnya, maka peneliti lebih percaya/lebih yakin dalam menggeneralisasi hasil observasi pada situasi yang lain. Dengan observasi dapat diperoleh informasi yang berharga tentang efek dari variabel lingkungan, atau faktor-faktor lain, terhadap perilaku. Agar observasi berhasil, diperlukan aturan yang jelas untuk mengkategorikan dan melaporkan apa yang diobservasi, yaitu untuk menjamin validitas dan reliabilitas observasi.
  1. Naturalistic study (observasi alamiah). Dalam observasi alamiah peneliti mengobservasi dan melaporkan apa yang diobservasi tanpa merubah situasi. Misal mengobservasi perilaku bermain anak di situasi sekolah, maka kita akan mengobservasi anak tersebut di sekolahnya pada saat bermain dengan teman-temannya.
  2. Field study. Dalam studi lapangan peneliti memasukkan beberapa faktor dalam situasi alamih sehingga merubah situasi tersebut dan kemudian mengobservasi perilaku individu. Misalnya ingin mengobservasi perilaku agresif anak-anak bila keinginan mereka akan sesuatu tidak dipenuhi, maka kita akan merancang situasi tersebut di dalam tempat tertentu (di ruangan anak diperlihatkan banyak mainan, tetapi pada saat anak ingin mengambil mainan tersebut, maka peneliti mengambil mainan itu sehingga anak tidak bisa menjangkaunya) dan kemudian mengamati perilaku anak.
  • Event Sampling - Jika peneliti tertarik untuk mempelajari tingkah laku tertentu, seperti bagaimana anak berespon terhadap disiplin yang diberikan orang tua, maka kita menggunakan teknik event sampling.
  • Time Sampling - berdasarkan waktu. Dalam pendekatan time sampling, peneliti mencatat sejumlah tingkah laku tertentu yang terjadi pada suatu periode waktu tertentu, misalnya ingin mengobservasi tingkah laku anak di sekolah saat proses belajar mengajar terjadi selama satu jam, maka kita bisa membagi satu jam ke dalam l2 unit waktu yang masing-masing unitnya 5 menit. Pada setiap unit tingkah laku apa saja yang muncul kemudian dicatat.
  • Speciment Record - semua dicatat. Dalam melakukan observasi, peneliti harus memutuskan tingkah laku yang akan dicatat. Bila peneliti tertarik untuk mengetahui segala sesuatu yang dilakukan oleh subjek penelitian, maka mereka menggunakan specimen record.
B.    Studi Interview
Dalam interview, peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan menganalisis jawabannya. Sifat dari interview tergantung pada tujuan penelitian. Kadang-kadang kita melakukan interview dengan dipandu oleh sejumlah pertanyaan yang telah disusun (kuesioner); kadang juga peneliti melakukan interview seorang demi seorang secara terpisah; kadang peneliti menghabiskan waktu berjam-jam untuk masing-masing subjek karena melakukan interview secara mendalam. Peneliti dapat menggunakan in-depth interview dan seringkali ditambah dengan observasi dan kuesioner untuk mengeksplor perkembangan individu. Seperti bila kita ingin meneliti tentang bagaimana seorang anak remaja menjadi delinquen, maka akan ditanyakan sejumlah pertanyaan yang sudah tersedia yang berisi indikator dari tingkah laku delinquen, kemudian melalui pertanyaan mendalam menanyakan tentang latar belakang keluarga, pergaulan, sejarah akademiknya, dan melakukan observasi di sekolah atau dalam pergaulannya di luar sekolah, juga di rumah. Semua ini dilakukan untuk mengetahui mengapa dan bagaimana remaja tersebut menjadi delinquen.
C.    Studi Eksperimental
Tujuan dari kebanyakan studi eksperimental adalah untuk menguji hipotesis. Peneliti memeriksa efek dari variabel yang ingin diteliti pada perilaku, melakukan kontrol dan memanipulasi variabel-variabel yang diteliti. Variabel yang dipilih atau diubah oleh peneliti melalui beberapa cara disebut dengan variabel independen. Kemudian variabel yang berubah karena adanya variabel independen disebut dengan variabel dependen. Contohnya kita ingin mengetahui berapa banyak kata yang dapat dikenal anak usia 4 tahun, maka kita akan memberikan sejumlah kata dalam daftar (variabel independen) dan jumlah kata yang dikenal anak usia 4 tahun adalah variabel dependen. Dalam studi eksperimental dikenal adanya kelompok kontrol dan kelompok eksperimental. Kelompok kontrol adalah kelompok yang tidak mendapat perlakuan eksperimen, sedangkan kelompok eksperimental adalah kelompok yang mendapatkan perlakuan eksperimen. Seperti bila ingin diketahui pengaruh teknik mengingat tertentu pada anak, maka disusun kelompok kontrol yang terdiri dari anak-anak yang tidak diberikan teknik mengingat tertentu, dan pada kelompok eksperimental, anak-anak diberikan teknik mengingat tertentu. Kemudian anak-anak dari kedua kelompok diberikan sejumlah kata, dan setelah itu diukur jumlah kata yang bisa diingat oleh kedua kelompok tersebut.

Keuntungan dan kerugian dari masing-masing metoda
Metoda
Keuntungan
Kerugian
Studi Observasi
  • Studi dekat dengan kehidupan sehari-hari
  • Peneliti tidak memiliki kontrol atas seleksi partisipan.
  • Observasi mungkin tidak reliabel.
  • Tidak diketahui dan tidak terkontrol faktor-faktor yang mempengaruhi hasil.
Studi Interview
  • Studi dekat dengan kehidupan sehari-hari.
  • Peneliti memiliki beberapa kontrol atas seleksi partisipan.
  • Pengalaman dan respon partisipan dapat distandarisasi.
  • Interview mungkin tidak reliabel.
  • Tidak diketahui dan tidak terkontrol faktor-faktor yang mempengaruhi hasil.
Studi Eksperimen
  • Faktor-faktor yang tidak diinginkan dapat dikontrol atau dieliminasi.
  • Secara umum metode ini yang paling efisien dan murah
  • Studi mungkin jauh dari kehidupan sehari-hari.

D.   Studi Korelasional
Studi korelasional mengarah pada bagaimana keterkaitan antara dua faktor atau lebih. Korelasi menunjukkan bagaimana kedekatan hubungan dari dua faktor, bila satu faktor berubah maka akan dihubungkan dengan perubahan dari faktor yang lain. Dalam studi korelasional hubungan antara dua faktor tidak menggambarkan hubungan sebab akibat, artinya faktor yang satu tidak menyebabkan faktor yang lain. Misalnya terdapat hubungan antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar di sekolah, hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar yang tinggi diikuti oleh prestasi belajar yang tinggi juga, dan sebaliknya, tetapi tidak menjelaskan bahwa motivasi belajar yang tinggi menyebabkan prestasi belajar yang tinggi pula.
Desain Perkembangan
Perkembangan merupakan perubahan yang berhubungan dengan usia. Masalah dalam perkembangan adalah menemukan apakah perubahan perkembangan mempengaruhi kebanyakan orang pada masa yang sama dari rentang hidup manusia (seperti berjalan, belajar berbicara, mulai sekolah, pubertas, atau pensiun) atau apakah perubahan memiliki faktor yang tidak berkaitan dengan perkembangan. Saat mempelajari perkembangan, peneliti menggunakan beberapa desain yang berbeda, yaitu cross-sectional, longitudinal, dan sequential.
1.       Desain Cross-sectional
·       Cross Sectional
-      Perkembangan bahasa anak usia 2-5 th:
§  2 tahun - x2
§  3 tahun - x3
§  4 tahun - x4
§  5 tahun - x5
-      Sekaligus banyak, dalam waktu singkat, murah, tapi tidak dpt melihat proses.
Dalam desain cross-sectional peneliti mempelajari dua atau lebih kelompok usia pada waktu yang bersamaan dan membandingkan hasilnya. Perbandingan tersebut mungkin antara kohort yang berbeda dalam periode hidup yang sama, misalnya membandingkan kemampuan sosialisasi anak usia 6 tahun dan 10 tahun. Atau perbandingan antara kohort dalam periode hidup yang berbeda, misalnya membandingkan kemampuan mengingat individu usia 18 tahun dan usia 80 tahun. Jadi dalam desain cross-sectional, peneliti melakukan perbandingan variabel tertentu dari beberapa kelompok subjek dengan variasi usia pada waktu yang bersamaan. Misalnya ingin meneliti perkembangan bahasa pada anak antara usia 2 tahun sampai 6 tahun, maka peneliti membandingkan kemampuan berbahasa kelompok anak usia 2 tahun, anak usia 3 tahun, usia 4 tahun, 5 tahun dan 6 tahun pada waktu bersamaan. Masalahnya adalah tidak ada cara untuk menjelaskan perbedaan yang muncul berhubungan dengan usia yang merupakan hasil dari perkembangan atau karena perbedaan kohort. Keterbatasan desain ini adalah tidak memperlihatkan pola dari perubahan di dalam diri individu, karena kita meneliti perubahan yang terjadi pada individu yang berbeda.
2.       Desain Longitudinal
·       Longitudinal
-      2th - 3th - 4th - 5th
-      bisa lihat proses, waktu lama, biaya, kemungkinan anak pindah, dll.
Pada desain longitudinal peneliti mempelajari individu dari kohort yang sama diikuti selama berminggu-minggu, bulan, tahun, atau dekade. Misalnya meneliti perkembangan bahasa anak usia 2 tahun sampai 6 tahun, maka kita meneliti subjek yang sama mulai usia dua tahun diikuti sampai usia 6 tahun dan diamati kemampuan bahasanya. Desain ini memberikan informasi yang berharga tentang perkembangan, karena kita bisa mengikuti perubahan secara berkesinambungan sehingga perubahan yang terjadi pada individu bukan disebabkan oleh perbedaan kohort. Masalah yang muncul dari desain ini adalah apakah perubahan yang terjadi karena perkembangan dari individu atau akibat perubahan dalam iklim sosial masyarakat. Masalah lain adalah bisa terjadi practice-effect, yaitu karena pengulangan tes yang diberikan kepada individu dapat menjadikannya familiar dengan tipe tes tersebut.
3.       Desain Sequential
·       Sequential
-      2-3 th
-      4-5 th
Untuk mengatasi masalah-masalah yang dimunculkan kedua desain di atas, maka Warner Schaie (1983) memperkenalkan desain sequential, yaitu dua atau lebih kohort diperiksa dalam situasi cross-sectional, dan kemudian setelah beberapa tahun, kohort yang sama di periksa ulang untuk mendapatkan data longitudinal. Contohnya, ingin meneliti perkembangan bahasa anak usia 2 tahun sampai 5 tahun, maka kelompok subjek usia 2 tahun dan 4 tahun diperiksa kemampuan bahasanya, satu tahun kemudian kelompok subjek tersebut diperiksa kembali kemampuan bahasanya. Dengan demikian dalam waktu satu tahun kita bisa memeriksa perkembangan kemampuan bahasa anak pada usia 2 tahun, 3 tahun, 4 tahun, dan 5 tahun. Waktu yang diperlukan pada desain sequential lebih singkat daripada desain longitudinal, namun tetap saja desain sequential membutuhkan biaya yang besar dan waktu.

Keuntungan dan kerugian masing-masing desain perkembangan
TIPE
METODA
DATA
KEUNTUNGAN
KERUGIAN
Cross-sectional Design
Observasi beberapa kohort pada satu peristiwa
Perbedaan-perbedaan  usia dalam perilaku
Cepat dan murah
Perbedaan dapat merefleksikan perubahan kohort dibandingkan perubahan perkembangan
Longitudinal Design
Observasi satu kohort pada beberapa peristiwa
Perubahan perilaku seturut waktu
Menunjukkan kecenderungan perkembangan danmenunjukkan perubahan dalam diri individu.
Perubahan mungkin mencerminkan perubahan dalam masyarakat, dan studi memakan waktu panjang dan mahal, serta practice effect dan pengurangan subyek dapat mempengaruhi sampel.
Sequential Design
Observasi beberapa kohort pada beberapa peristiwa 


Perubahan perilaku dalam hubungannya dengan usia
Tampak pengaruh usia, kohort dan perubahan masyarakat.
Studi menjadi panjang dan mahal. 

Monggo Dilanjut >>